Galatia 1:11--2:14
Bagaimana Paulus menjadi rasul
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku,
bahwa Injil yang kuberitakan
itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia,
dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan
Yesus Kristus.
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi:
tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah
dan berusaha membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin
memelihara adat istiadat nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku
1 sejak kandungan
ibuku dan memanggil aku
oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi,
maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
1:18 Lalu, tiga tahun
kemudian, aku pergi ke Yerusalem
untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus,
saudara Tuhan Yesus.
1:20 Di hadapan Allah
kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria
dan Kilikia.
1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus
di Yudea.
1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman,
yang pernah hendak dibinasakannya.
1:24 Dan mereka memuliakan Allah
karena aku.
Paulus diakui oleh para rasul
2:1 Kemudian setelah lewat empat belas tahun, aku pergi pula ke Yerusalem
dengan Barnabas
dan Tituspun
kubawa juga.
2:2 Aku pergi berdasarkan suatu penyataan.
Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi
--dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang--,supaya jangan dengan percuma aku berusaha
atau telah berusaha.
2:3 Tetapi kendatipun Titus,
yang bersama-sama dengan aku, adalah seorang Yunani,
namun ia tidak dipaksa untuk menyunatkan dirinya.
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu
yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup
ke dalam untuk menghadang kebebasan
kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.
2:5 Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka
2 , agar kebenaran Injil
dapat tinggal tetap pada kamu.
2:6 Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang
itu--bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka
3 --bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu
yang lain kepadaku.
2:7 Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan
pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat,
sama seperti kepada Petrus
untuk orang-orang bersunat
2:8 --karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul
bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku
untuk orang-orang yang tidak bersunat.
2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku,
maka Yakobus,
Kefas
dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru
jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas
sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat
dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
2:10 hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin
4 dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.
Paulus bertentangan dengan Petrus
2:11 Tetapi waktu Kefas
datang ke Antiokhia,
aku berterang-terang menentangnya
5 , sebab ia salah.
2:12 Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus
datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat,
tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat
6 .
2:13 Dan orang-orang Yahudi yang lainpun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas
sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.
2:14 Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil,
aku berkata kepada Kefas
di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi,
bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?
"
1 Full Life: IA, YANG TELAH MEMILIH AKU
Nas : Gal 1:15
(versi Inggris NIV -- "memisahkan"). Walaupun Paulus terutama
menunjuk kepada pelayanannya sebagai rasul, dalam satu arti setiap orang
percaya telah dipilih (dipisahkan) oleh kasih karunia supaya Allah dapat
menyatakan Putra-Nya melalui mereka. Kita sudah dipisahkan dari dosa dan
zaman yang jahat ini
(lihat cat. --> Gal 1:4),
[atau ref. Gal 1:4]
supaya kita dapat hidup dalam persekutuan dengan Allah dan bersaksi bagi
Yesus Kristus di depan dunia ini. Dipisahkan berarti dipersatukan dengan
Allah, untuk Allah dan dekat Allah -- hidup dalam iman dan ketaatan demi
kemuliaan-Nya dan penyataan Putra-Nya
(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).
2 Full Life: SESAATPUN KAMI TIDAK MAU MUNDUR DAN TUNDUK KEPADA MEREKA.
Nas : Gal 2:5
Paulus bersikap toleran dan sabar terhadap banyak hal (bd.
1Kor 13:4-7), tetapi tegar dalam hal "kebenaran Injil". Penyataan yang
diterimanya dari Kristus (Gal 1:12) adalah satu-satunya Injil yang
memiliki kuasa untuk menyelamatkan semua orang yang percaya (Rom 1:16).
Paulus memahami bahwa Injil ini sama sekali tidak boleh berkompromi demi
kedamaian, kesatuan atau pendapat mutakhir. Kemuliaan Kristus dan
keselamatan orang yang terhilang itu dipertaruhkan. Dewasa ini, kalau kita
meniadakan satu bagian dari Injil menurut penyataan PB, kita mulai
merusakkan satu-satunya amanat yang menyelamatkan kita dari kebinasaan
abadi (bd. Mat 18:6).
3 Full Life: ALLAH TIDAK MEMANDANG MUKA.
Nas : Gal 2:6
Allah tidak pernah pilih kasih terhadap orang berdasarkan keturunan,
reputasi, kedudukan atau prestasinya (bd. Im 19:15; Ul 10:17;
Ayub 34:19; Kis 10:34; Ef 6:9).
- 1) Allah melihat dan menilai hati, yaitu bagian batin seorang, dan Ia
menyenangi mereka yang hatinya sungguh-sungguh berpaling kepada-Nya
dalam kasih, iman, dan kekudusan (bd. 1Sam 16:7; Mat 23:28;
Luk 16:15; Yoh 7:24; 2Kor 10:7;
lihat cat. --> 1Kor 13:1).
[atau ref. 1Kor 13:1]
- 2) Demikianlah, Allah tidak lebih memperhatikan kasih, persekutuan, dan
doa orang yang terpelajar daripada yang tidak terpelajar, yang kaya
lebih daripada yang miskin, yang berkuasa daripada yang lemah; prinsip
abadi Allah ialah bahwa Dia menerima "setiap orang dari bangsa manapun
yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran" (Kis 10:35).
4 Full Life: MENGINGAT ORANG-ORANG MISKIN.
Nas : Gal 2:10
Tema yang disebut berkali-kali dalam Alkitab adalah pentingnya
menolong orang miskin (Kel 23:10-11; Ul 15:7-11; Yer 22:16; Am 2:6-7;
Mat 6:2-4; Yoh 13:29). Di sekitar kita senantiasa akan ada orang yang
memerlukan bantuan. Orang miskin, khususnya "kawan-kawan kita seiman"
(Gal 6:10) memerlukan bantuan jasmaniah dan doa kita
(lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).
5 Full Life: AKU BERTERANG-TERANG MENENTANGNYA.
Nas : Gal 2:11
Siapa pun gembala atau pimpinan rohani yang bersalah atau munafik
(ayat Gal 2:13) harus dilawan dan ditegur (bd. 1Tim 5:20). Ini
harus dilakukan tanpa pilih kasih; bahkan orang yang terkemuka seperti
rasul Petrus, yang dipakai Tuhan dengan luar biasa, memerlukan teguran
membangun (ayat Gal 2:11-17; bd. 1Tim 5:20-21). Alkitab menunjukkan
bahwa Petrus menyadari kesalahannya dan menerima teguran Paulus dengan
rendah hati dan sikap menyesal. Kemudian hari, ia menyebut Paulus "saudara
kita yang kekasih" (2Pet 3:15).
6 Full Life: TAKUT AKAN SAUDARA-SAUDARA YANG BERSUNAT.
Nas : Gal 2:12
"Saudara-saudara yang bersunat" adalah orang Kristen Yahudi,
khususnya dalam jemaat di Yerusalem, yang percaya bahwa tanda sunat dari PL
masih diperlukan untuk semua orang percaya dari perjanjian yang baru.
Mereka juga mengajar bahwa orang Kristen Yahudi tidak boleh makan
bersama-sama dengan orang percaya bukan Yahudi yang tidak mengikuti
kebiasaan dan peraturan makanan orang Yahudi. Walaupun Petrus mengetahui
bahwa Allah menerima orang percaya bukan Yahudi tanpa sikap memihak
(Kis 10:34-35), dia menyangkal keyakinannya sendiri karena takut
kecaman dan kemungkinan kehilangan kekuasaan di gereja Yerusalem.
Pengunduran dirinya dari meja persekutuan dengan orang Kristen bukan Yahudi
mendukung kesalahpahaman bahwa ada dua tubuh Kristus -- Yahudi dan bukan
Yahudi.